Sesuatu yang pahit bukan untuk dihindari

Salam hangat secangkir kopi

Sabtu, 29 November 2014

Semi Washed Processing method

Nah ini salah satu prosesing yang ada di negara kita, di Indonesia. Kebanyakan daerah yang ada di Asia pacific menggunakan processing ini. di proses ini lebih banyak proses pengeringannya. proses semi washed ini cenderung untuk kearah body atau intens rasa kopi di lidah, jadi lebih berbobot. contohnya ada kopi Sumatra. pada proses ini tidak ada proses fermentasi, umumnya rasa yang dihasilkan dari proses ini adalah rasa herbal dan earthy.
Berikut Tahapan dari Proses Semi Washed:
1. De-pulping (daging buah dan biji dikupas) biasanya menggunakan semacam mesin yang memiliki rol dengan permukaan kasar (mesinnya ukurannya kecil).
2. Rinsing (pencucian), biji kopi di bersihkan didalam bak berisi air selama 1-2jam kemudian diangkat dan ditiriskan untuk tahapan Partial drying.
3. Partial drying (pengeringan pertama), biji kopi yang sudah bersih tadi masih ada parchmentnya, dan pada tahap ini dimaksudkan untuk mencapai kondisi tingkat kekeringan tertentu dari bagian kulit tanduk/cangkang agar mudah dikupas walaupun kondisi biji masih relatif basah.
4.Receiving(Penerimaan), biji kopi yang lembab tadi kemudian dibawa untuk kebeberapa pemasok untuk diolah lebih lanjut.
5. Continued Drying (pengeringan Lanjutan), pada tahap ini kelembapannya mencapai 24%, Proses pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran selama 1-5 hari dengan tebal lapisan kopi kurang dari 3 cm (biasanya hanya satu lapis) dengan alas dari terpal atau lantai semen (patio). Biji kopi dibalik-balik setiap ± 1 jam agar tingkat kekeringannya seragam.Jaga kebersihan kopi selama pengeringan.
6. Hulling (Pengupasan kulit tanduk/cangkang),Pengupasan kulit tanduk/cangkang pada kondisi biji kopi masih relatif basah dapat dilakukan dengan menggunakan huller yang didisain khusus untuk proses tersebut. Agar kulit dapat dikupas maka kondisi kulit harus cukup kering walaupun kondisi biji yang ada didalamnya masih basah:
a. Pastikan kondisi huller bersih, berfungsi normal dan bebas dari bahan-bahan yang dapat mengkonyimasi kopi sebelum digunakan
b. Lakukan pengupasan sesaat setelah pengeringan/penjemuran awal kopi. Apabila sudah bermalam sebelum dikupas, kopi harus dijemur lagi sesaat sampai kulit cukup kering kembali
c. Atur aturan huller dan aliran bahan kopi agar diperoleh proses pengupasan yang optimum. Sejumlah tertentu porsi kulit masih terikut bersama biji kopi labu yang keluar dari lubang keluaran biji. Hal tersebut tidak begitu masalah, karna porsi kulit tersebut mudah dipisahkan dengan tiupan udara (aspirasi) setalah kopi dikeringkan
d. Biji kopi labu yang keluar harus segera dikeringkan, hindari penyimpanan biji kopi yang masih basah karena akan terserang jamur yang dapat merusak biji kopi baik secara fisik atau citarasa, serta dapat terkontiminasi oleh mikotoksin (okhtratoksin A, aflatoksin dll)
e. Bersihkan huller setelah digunakan, agar sisa-sisa kopi dan kulit yang masih basah tidak tertinggal dan berjamur di dalam mesin.
7. Final Drying (Pengeringan biji kopi), biji kopi yang sudah dikupas lalu dikeringkan kembali, tebal hamparan biji kopi kurang lebih 5 cm, gunakan alas plastik atau terpal atau latai semen (patio). Hindari penjemuran langsung diatas permukaan tanah. kemudian kopi yang dijemur tadi dibolak-balik agar pengeringan merata dan cepat. Tuntaskan proses pengeringan sampai dicapai kadar air biji 10-12% biasanya diperlukan waktu 3-5 hari dalam kondisi normal , Hindari penyimpanan biji kopi yang belum kering dalam waktu yang lebih dari 12 jam, karena akan rusak akibat dari serangan jamur. Setelah tahap ini selesai barulah dapat di roasting.






Natural Processing Method (dry)

Umumnya cara ini dipakai di daerah Africa, di karenakan di daerah Africa memang sulit air. dan memang kepercayaan masyarakat disana yang memang lebih yakin kalau dengan cara ini karakter kopi jadi lebih keluar. proses ini tidak menggunakan air. hal tersebut membuat rasa kopi jadi lebih fruity. selain africa, Brazil juga memakai cara ini.
Tahapan Proses Natural:
1. Reception atau penerimaan, jadi setelah dipanen, kopi yang masih ceri ini di letakan di dalam bak tanpa air.
2. Drying (pengeringan), biji kopi yang masih jadi cherry tadi diletakan diatas kain atau semacam terpal, setelah beberapa hari, biji kopi yang masih ceri tersebut akan mengeras dan kulitnya berubah menjadi semacam raisin atau kismis.
3. Hulling (proses untuk memisahkan biji dari buahnya dengan menggunakan mesin), jadi dalam tahap ini buah, mucilage, dan parchment terbuang dalam satu tahap. jadi yang tersisa tinggal biji kopinya saja untuk nanti di sorting.
4. Final Drying (proses akhir pengeringan), biji kopi dikeringkan sampai benar-benar sebelum akhirnya dikemas untuk dikirim kebagian roasting.

-ini yang aku pelajari dan aku pahami-

Washed Method For Coffee

Secara berurutan proses wash yang adalah sebagai berikut:
  1. Penyortiran gelondongan (pemisahahan buah muda, buah menghitam dan kuning kehijauan)
  2. Perendaman, bertujuan untuk memisahkan buah terserang hama, biji hampa dan mencuci buah gelondongan sebelum pulping.
  3. Pulping
  4. Fermentasi, fermentasi yang kami lakukan biasanya menggunakan konsep fermentasi 16-18 jam. Namun beberapa kalangan ada yang meminta proses tertentu, mungkin karena pengalaman atau kepercayaan mereka untuk menonjolkan karater lain dari kopi.
  5. Pencucian kopi siap fermentasi. Pada saat pencucian juga dilakukan pemisahan biji hampa (kopong).
  6. Pengeringan. Pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari langsung. Sangat ditekankan pengeringn pasca pencucian berlangsung dengan baik hingga kopi kering-kering angin, karena bila biji kopi terlambat kering (masih basah) bisa menyebabkan proses fermentasi berlanjut (biang keladinya adalah bakteri aerob) biasanya ditandai dengan aroma kurang sedap dan warna gabah agak gelap.
  7. Setelah kadar air biji kopi mencapai 12% baru dihuller untuk memperoleh green bean yang diinginkan. Susahnya di Negara kita sulit untuk melakukan hal demikian karena komunikasi yang kurang baik antara hilir dan hulu dunia kopi Indonesia. dan umumnya masyarakat Indonesia kebanyakan lebih menggunakan Semi Washed Processing method.

COFFEE BELT

coffee belt itu Semacam garis yg melintang sepanjang asia pacific, africa dan latin amerika. Ya ada garis cancer dan garis capricorn
,cancer itu (suhunya extreme dingin ya, kopi jg susah tumbuh). Dan capricorn (suhunya itu panas.)
coffee belt itu ditengah2′a guys, jadi negara-negara penghasil kopi terbaik ada disini. Yup, tentu aja Indonesia termasuk didalam’a.,
dari latin amerika ada Brazil, costa rica, Guatemala, Meksixo dan banyak lg.
dari africa ada Ethiopia dan dari kenya.
dari asia pacific ada Indonesia (yeay, kita penghasil kopi nomer 4 loh didunia), china, india, papua nugini, dan masih banyak lagi.
kenapa sih kopi arabica harus ditanam didataran tinggi? (Harus banget ya?) Yup guys harus, karena kopi ini butuh suhu dingin kaya dipuncak gitu, biar rasanya ke develope bgtt, jd punya karakteristik rasa gt. kopi arabica juga rentan hama guys,ga kaya robusta. Biasanya rasa dari kopi arabica ini berpengaruh dari unsur hara tanahnya, kaya gini misalnya, kalian tanam kopi arabica dan dis. ebelahnya ada kebun jahe,cengkeh dan lada. Kopi kalian ga mungkin ga berasa spicy dan herbs. itu sebabnya kopi-kopi Indonesia rasanya cetar banget apalagi kalo minumnya pas musim hujan dan duduk diteras rumah, jadi berasa lagi dipuncak. Ga percaya? Ih bener tau. aku juga punya pengalaman minum kopi dari guatemala dan meksiko, trus aku makan bareng roti bakar isi kacang sambil dengerin musik pakai headset, nah kena bgt rasanya,ngemix. Karena rasa kopi dari latin america memang nutty ya, dan aku suka banget kacang, nice banget buat mood booster (>^ω^<). Ada lagi yang dari africa, aku coba kenya yah,,kopi dari africa cenderung high acidity guys, enak buat diminum pas musim panas, jadi kopinya dibuat ice dan makanan pendampingnya pakai strawberry dipotong ditabur raisin dan diperes lemon impor trz ditambah madu dikit ajah. sumpah,aku ngerasa ya ini musim panas terbaik aku. You must try it. (Salam secangkir kopi dari aku)


Rabu, 26 November 2014

Sejarah Kopi

Yang aku tahu sejarah kopi itu menarik, pertama kali kopi ditemukan oleh seekor kambing pada abad ke-9 di daerah ethiopia, didaerah dataran tinggi. kenapa kambing? ya, karena pada saat itu kambing-kambing memakan buah semacam cherry (cikal bakal kopi), dan kambing tersebut menjadi sangat bersemangat dan mampu terjaga pada malam hari, melihat hal tersebut si penggembala kambing bernama khaldi kemudian penasaran dan mulai mencoba memakan buah tersebut, dan ternyata dia langsung dapat merasakan manfaatnya. kabar baik itu sampai ke telinga biara setempat, oleh biarawan buah tersebut direbus dan dijadikan semacam ramuan, dan ternyata setelah meminum ramuan tersebut mereka mampu terjaga sepanjang malam, maka mereka mampu menulis dan berdoa semalaman. begitulah awal kopi mulai menyebar.