Nah ini salah satu prosesing yang ada di negara kita, di Indonesia. Kebanyakan daerah yang ada di Asia pacific menggunakan processing ini. di proses ini lebih banyak proses pengeringannya. proses semi washed ini cenderung untuk kearah body atau intens rasa kopi di lidah, jadi lebih berbobot. contohnya ada kopi Sumatra. pada proses ini tidak ada proses fermentasi, umumnya rasa yang dihasilkan dari proses ini adalah rasa herbal dan earthy.
Berikut Tahapan dari Proses Semi Washed:
1. De-pulping (daging buah dan biji dikupas) biasanya menggunakan semacam mesin yang memiliki rol dengan permukaan kasar (mesinnya ukurannya kecil).
2. Rinsing (pencucian), biji kopi di bersihkan didalam bak berisi air selama 1-2jam kemudian diangkat dan ditiriskan untuk tahapan Partial drying.
3. Partial drying (pengeringan pertama), biji kopi yang sudah bersih tadi masih ada parchmentnya, dan pada tahap ini dimaksudkan untuk mencapai kondisi
tingkat kekeringan tertentu dari bagian kulit tanduk/cangkang agar mudah
dikupas walaupun kondisi biji masih relatif basah.
4.Receiving(Penerimaan), biji kopi yang lembab tadi kemudian dibawa untuk kebeberapa pemasok untuk diolah lebih lanjut.
5. Continued Drying (pengeringan Lanjutan), pada tahap ini kelembapannya mencapai 24%, Proses pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran selama 1-5 hari dengan tebal lapisan kopi
kurang dari 3 cm (biasanya hanya satu lapis) dengan alas dari terpal
atau lantai semen (patio). Biji kopi dibalik-balik setiap ± 1 jam agar tingkat kekeringannya seragam.Jaga kebersihan kopi selama pengeringan.
6. Hulling (Pengupasan kulit tanduk/cangkang),Pengupasan
kulit tanduk/cangkang pada kondisi biji kopi masih relatif basah dapat
dilakukan dengan menggunakan huller yang didisain khusus untuk proses
tersebut. Agar kulit dapat dikupas maka kondisi kulit harus cukup kering
walaupun kondisi biji yang ada didalamnya masih basah:
a.
Pastikan kondisi huller bersih, berfungsi normal dan bebas
dari bahan-bahan yang dapat mengkonyimasi kopi sebelum digunakan
b.
Lakukan pengupasan sesaat setelah
pengeringan/penjemuran awal kopi. Apabila sudah bermalam sebelum
dikupas, kopi harus dijemur lagi sesaat sampai kulit cukup kering
kembali
c. Atur aturan huller dan aliran bahan
kopi agar diperoleh proses pengupasan yang optimum. Sejumlah tertentu
porsi kulit masih terikut bersama biji kopi labu yang keluar dari lubang
keluaran biji. Hal tersebut tidak begitu masalah, karna porsi kulit
tersebut mudah dipisahkan dengan tiupan udara (aspirasi) setalah kopi
dikeringkan
d. Biji kopi labu yang keluar harus
segera dikeringkan, hindari penyimpanan biji kopi yang masih basah
karena akan terserang jamur yang dapat merusak biji kopi baik secara
fisik atau citarasa, serta dapat terkontiminasi oleh mikotoksin
(okhtratoksin A, aflatoksin dll)
e. Bersihkan
huller setelah digunakan, agar sisa-sisa kopi dan kulit yang masih basah
tidak tertinggal dan berjamur di dalam mesin.
7. Final Drying (Pengeringan biji kopi), biji kopi yang sudah dikupas lalu dikeringkan kembali, tebal hamparan biji kopi kurang lebih 5 cm,
gunakan alas plastik atau terpal atau latai semen (patio). Hindari penjemuran
langsung diatas permukaan tanah. kemudian kopi yang dijemur tadi dibolak-balik agar pengeringan merata dan cepat. Tuntaskan proses pengeringan sampai dicapai kadar air
biji 10-12% biasanya diperlukan waktu 3-5 hari dalam kondisi normal , Hindari penyimpanan biji kopi yang belum kering dalam
waktu yang lebih dari 12 jam, karena akan rusak akibat dari serangan
jamur. Setelah tahap ini selesai barulah dapat di roasting.
Kayaknya mbak Sheliana paham banget dengan dunia perkopian
BalasHapusAgen Cappucino Cincau