Sesuatu yang pahit bukan untuk dihindari

Salam hangat secangkir kopi

Rabu, 27 April 2016

Si Mewah Guatemala Casi Cielo

Jika kalian Pecinta kopi Arabica, ada baiknya mencoba kopi yang satu ini dikarenakan kopi ini berasal dari gunung tertinggi di Guatemala yaitu Volcano Fuego yang sampai saat ini masih berstatus aktif dengan terkadang menyemburkan Abu Vulkanik. 
Kata Casi Cielo memiliki arti Almost Heaven, karena memang ditanam di ketinggian 1542 mdpl. Guatemala Casi cielo develope by Chef yang bernama Canlis di Canlis restauran.
Kopi ini sangat cocok diminum setelah after dinner. 
Guatemala Casi Cielo berasal dari America Latin dan diroasting sampai dengan tingkat Medium namun memiliki Body yang menurut aku terasa cenderung medium to dark. 
Design Casi Cielo dibuat mewah dengan warna Gold karna kopi ini tidak setiap Tahun keluar karna jarangnya kopi ini mengakibatkan harga kopinya lebih mahal dan menjadi kopi sessional. 
Casi cielo sangat cocok jika diminum bersama dengan Chocolate cake dan Almond Croisant karna memang kopi ini memiliki aroma yang manis.
Guatemala adalah one of bigger produce Coffee di America tengah. Posisi kedua setelah Honduras...

Oh ya beralih ke yang lain...

Hama leaf rust atau karat daun (Hemilia Vastarix) atau "la roya" muncul di tahun 1860an untuk menghilangkannya pohon kopi yang terkena jamur harus di tebang bagian batangnya dan kemudian dibakar agar tidak menyebar ke pohon lainnya.

Jumat, 22 April 2016

Secangkir kisah Kafe Caffein

Semoga menginspirasi....
Aku mulai dari saat kelulusan ku...

Yyyeeeiiii kita selesai UN... 

7 Tahun yang lalu... 
Aku masih ingat aku tak punya apapun. Aku baru lulus SMA Negeri dikawasan Tangerang. Teman-temanku melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang Mahal dan Bagus. Sedangkan aku sibuk menulis lamaran pekerjaan. Tapi sudah 5 Perusahaan yang aku masuki namun nol besar. Aku malu dengan diriku, akhirnya kakak ku memberikan aku uang 100 ribu rupiah. Aku pakai untuk membeli makanan ringan yang aku jual di Warnet temanku. Sekalian aku numpang pakai warnetnya. Aku mencari informasi Perguruan Tinggi Negeri atau Beasiswa. Yah, aku menemukan STAN, aku mulai mencoba untuk masuk kesana. Uang dari hasil menjual makanan ringan itu tak ku pakai. Untuk biaya bensin motor ke STAN. Sampai pada Tahap pengisian soal Di Gelora Bung Karno aku sangat yakin dapat. Namun ternyata aku "gagal". Aku gagal lagi, aku tetap berjualan makanan ringan saat itu untuk sekedar punya uang. Karena Papa ku pensiun sejak aku SMP. Untuk bersekolah di SMA Negeri ini aku mendapatkan beasiswa dari tempat kerja kakak ku. Kalau aku tidak sekolah di Negeri, aku tidak bisa sekolah. Karena persyaratan Beasiswanya lulus dengan nilai  ijasah SMP rata-rata bernilai 8 dan harus bisa masuk SMA Negeri. Aku ga pernah menyerah walaupun aku tahu aku tidak bisa bersekolah lagi jika tidak dapat Negeri. Yah takdir memang baik, saat itu aku bisa sekolah SMA. Yang aku bingung kan pekerjaan sekarang, sampai akhirnya uang hasil penjualan itu tidak aku sia-siakan. Aku ke sebuah pasar dan aku melihat baju kebaya yang bagus. Aku beli kebaya itu untuk Mama, aku ingat Mama selalu bingung untuk pergi karena tidak punya baju. Aku beli dan aku bungkus kertas kado. Sampai dirumah, ku berikan bingkisan itu. " Buat Mama Kondangan, sama buat liat aku wisuda suatu saat nanti". Seketika Mama nangis, "uang dari mana? Kan belum kerja.". Aku bilang kalau aku jualan makanan ringan di warnet. Mama lalu mendoakan aku agar aku dapat pekerjaan. 
Aku mencoba lagi menulis surat lamaran kerja, aku tulis diruang tamu. Tiba-tiba ada suara di depan pagar " Assalamualaikum, Sheli" . wah ada siapa nih. Aku setengah berlari membuka pintu pagar. Betapa terkejutnya aku, "Riyaaannnn,,, wah lama banget ga ketemu. Sini masuk ayo." aku lalu ke belakang membuatkan minum. "Sheli belum kerja ya?" ucap Riyan. Aku langsung mengangguk. Dia lalu menyuruhku cepat-cepat menulis CV ku. Aku masih bingung. Lalu dia bilang ganti baju yang rapi. Aku lalu ganti baju. Dia masukan lamaran aku ke amplop coklat dan mengajakku ke daerah Bintaro. Kami pun pamit dan pergi. Dia menurunkan aku di sebuah Mall yang cuma ada satu-satunya saat itu. Dia titipkan lamaran aku disana. Lalu kami ngobrol sebentar di mall itu. "Gue, kerja di Kafe itu. Tapi di cabang Pondok Indah. Mudah-mudahan dipanggil ya. Lumayan biar bisa bantu orang tua kan". Aku langsung sumringah... (Sekarang sahabat aku sudah tiada. Orang baik memiliki umur yang singkat. Terima kasih sudah support sejauh ini).
Singkat cerita aku dipanggil dan diterima namun untuk di daerah Summarecon Mall. 
Aku ga betah, aku di bully. Nothing spesial disini. Aku mengajukan resign, tapi ditolak.
Aku dipindahkan ke cabang Bintaro, tempat aku melamar dulu. 

Aku mulai ingin kuliah lagi, tapi gajiku cuma 700 ribu. Terpakai untuk kasih Mama dan ongkos. Aku cuma ada seratus ribu. Aku mulai Browsing " kuliah satu hari" karena saat itu aku libur kuliah cuma satu hari. Muncul dilayar "Universitas Pamulang". Aku lihat lebih rinci dan cocok dengan uang sakuku. Aku beli formulirnya untuk ikut tes menjadi Mahasiswa Baru. Singkat cerita aku jadi Mahasiswa disana.... Tapi karena aku tidak bisa libur setiap hari sabtu (Kafe lagi rame) maka aku ambil shift malam. Aku ga pernah ngeluh. Karena aku mau kuliah. Kalo aku ga kerja, aku dan orang tuaku ga makan, aku ga kuliah.

Di cabang Bintaro gaji ku mulai ada kenaikan, yah sudah UMR. .  
Disana aku belajar meracik minuman Smoothy, Cocktails, cocktails, sparkling, Tea dan Coffee. Saat aku baru masuk ada cowok yang menghampiri aku sambil membetulkan dasi dan rambut. " hai, gue Bendot", lalu ada lagi yang cewek "hai gue Bayu". Apa sih ini kenalan tapi namanya satu cewe tapi namanya Bayu, satu Bendot. Pas aku liat name tagnya ternyata nama yang cowo adalah Brenda.aku mulai berfikir mereka mau ngeledek aku. " Nama kalian ketuker ya?". Lalu mereka pergi. Intinya memang nama mereka seperti itu. Lalu aku belajar minuman dengan Brenda ini. Aku ga bisa buat garnish, dia marah-marah terus. Aku ga bisa buat whip cream, ga bisa kupas nanas, ga bisa semua. Dia marah terus sama aku. Sampai akhirnya ada yang pesan Latte panas. Dia bilang "ini sulit, ini butuh Foam, menghasilkan Foam itu butuh teknik. Nanti yang ada lo buat Busa cucian baju". Aku perhatikan cara dia buatnya. Gampang gitu, lebih gampang dari buat jus. Huft, kenapa sih ini orang jutek banget. Sampai akhirnya aku ga tahan satu bar dengan dia, setiap hari berantem cuma gara-gara minuman...

BIP BIP BIP...

Bunyi apaan nih, pas aku lihat HP dia. Kenapa bisa kebawa di tas aku sih.
Kalian pasti pernah dong berada di zaman yang kalian harus punya HP CDMA dan GSM. Nah yang terbawa ini yang CDMA dia. Habislah aku dikira maling nih.
Aku kembalikan dan aku ga mau bilang maaf. Karna bukan aku yang ambil. 
Lalu temanku datang. " sorry ndot,  kemarin gue yang umpetin di tas Sheli". Mau aku siram air panas rasanya dia.

Ya sudahlah, pulang kerja mau makan ke daerah Bintaro sektor 9. Lalu Brenda tiba-tiba seperti bisa baca pikiran aku. "Pulang nanti mau makan di sektor 9?". Aku cuma mengangguk. Ternyata dia ga seperti yang aku fikirkan, dia baik, lucu malah.. " udah larut, pulang yuk."  kami berpisah, aku melajukan motorku kearah Ciledug dan dia ke Arah Ciputat. Dia sudah tidak kelihatan lagi. Belum jauh dari Bintaro, motorku mogok ditempat yang gelap banget. Ada Pria yang mendekatiku "motornya kenapa? Aku bilang ga kenapa-kenapa, ini lagi nunggu orang." aku berusaha memperbaiki sendiri tapi ga bisa. Pria tadi masih memperhatikan aku dari jauh. Spontan tanganku mengambil HP dari saku. "Halo, halo..." ga paham siapa yang aku telpin aku ketakutan. Lalu suara disana "Halo Shel kenapa?" aku langsung menatap layar HP, ah sial ko dia sih yang aku telpon. Ya sudahlah daripada ga ada. "Ndot, tolong dateng, gue ditempat yang tadi nih. Motor gue mogok. Ga jauh ko dari sana.". " Tunggu ya Shel, gue udah dirumah soalnya."

Bremmmm, bremmm,,

Syukurlah dia datang, lalu dia bisa memperbaiki motorku. Ga cuma diperbaiki. Kita tukeran motor dan dia mengantarkan aku pulang. Dia takut aku kenapa-kenapa. Saat itu aku sudah memiliki rasa yang berbeda...

Besoknya ditempat kerja. "Ah motong lemon tipis aja ga bisa, ini kurang tipis Shel.
Coba Steam susu buat Cappucino tuh. ini gue aja".

Ting... Ting... Ting...

Cappucino nya sudah jadi... Saat temanku yang server mau ambil buat dibawa kemeja, dia langsung ambil cangkir Cappucino nya. " Ga ngerti deh Shel, lu buat apa sih? Air cucian baju? ini foamnya ga bagus banget". Aku langsung kesel lagi sama dia.. Ga tau lah maunya dia apa. Aku diemin seharian.

Besoknya aku ga mau di Bar, aku biarkan dia sendirian. Aku jadi bagian Server aja. Aku ga ngomong selama satu Minggu. Melihat pun enggak. Aku ga anggap dia ada. Lalu saat aku ambil tas di Back room karena mau pulang. Tiba-tiba dia ikut masuk kesana. "Shel, Maaf. Gue ngerasa lu menjauh. Gue emang begini. Sejujurnya gue sayang sama lu".

WWWUUUZZZZ.....

Aku tinggalkan dia pulang. Sampai dirumah aku ga bisa tidur. Dia baik sebenarnya.
Lalu aku berfikir. Ya baiklah.... (Kami pun jadian)...
Tapi dia Resign dari sana... Sedihhhhh... Aku di bar sendirian, aku jenuh...

Aku melihat Coffee shop yang berhadapan dengan Kafe ini. Aku pergi sebentar kesana. Menanyakan apakah ada interview atau tidak. Mereka bilang ada kamis depan. Tepat hari liburku..  

Aku pergi ke Coffee Shop kawasan Senayan. Persyaratannya saat itu harus D3 dan atau sedang kuliah minimal semester 3. Berbekal pengalaman aku yang sudah menjadi Bartender selama 3 Tahun, aku justru dapat masuk dengan lancar tanpa hambatan. Hanya saja kalau mau jadi full time aku ga bisa libur setiap Sabtu.. Akhirnya HRD memberikan aku nomor telponnya untuk aku pertimbangkan tawarannya.

Aku mulai gelisah saat masuk kerja. Sampai akhirnya aku mengambil tawaran tersebut. Aku mulai bekerja menjadi Barista di tahun 2012...

Disini hanya setengah dari bidang ilmu yang aku sudah kuasai. Aku hanya lebih fokus pada kopi dan smoothy. Tahun ke tahun aku mengikuti Challenge. Yang diadakan di Coffee Shop...
Hanya dalam waktu 1 Tahun 6 bulan, aku sudah Diangkat menjadi karyawan tetap sekaligus Supervisor, tanpa perlu waktu lama aku di promosikan untuk menjadi Retail managementnya Trainer, diposisi itu aku hanya menduduki selama 2 bulan.lalu aku naik menjadi Assistant Store Manager dan lagi-lagi ini tidak lama. Aku sekarang menjadi Store Manager di kawasan Jakarta, ya jika kalian membaca tulisan ku sebelumnya, aku benci kota ini karna macet dan banjirnya. 

Tidak hanya itu, aku sekarang nyaris menjadi Sarjana Hukum, sudah menyicil rumah dan aku sudah memantapkan hati aku untuk dia, yah Untuk Brenda. Kisah manis yang mengikuti ku. Karena dia juga bekerja di Coffee Shop ini.

Kopi itu pahit namun rasa pahit itu ga perlu dihindari. Cukup kamu tambahkan gula ataupun susu jika kalian mau... Sama seperti hidupku,, ini belum berakhir....
Masih permulaan....

Salam secangkir kopi...😘😘😘😘

Cerita Kopi

Aku bernama Green Bean...

Sebelum aku hadir di gelas kalian memberikan kehangatan dan keterjagaan disaat kalian butuhkan. Aku melewati masa panjang. Aku harus melewati yang namanya proses penanaman terlebih dahulu. Aku ditanam didalam polybag terlebih dahulu. Demi kalian aku rela hidup kedinginan di dataran tinggi sana. Aku berjuang untuk menjadi kopi terbaik. Tubuhku mampu setinggi 10 meter tapi demi kalian aku rela tubuhku hanya berukuran 1,5 meter. Saat panen, aku dipetik dan dibawa untuk dicuci dan aku harus dikuliti dengan mesin untuk memisahkan buah dengan Bean lalu pada saat di sorting aku sangat ketakutan. Takut kalau aku tidak terpilih. Karena jika aku tidak terpilih, aku harus rela menjadi pupuk saja. Demi kalian aku harus di jemur sampai kering sangat panas, aku tidak terbiasa karena tempat tinggalnya sejuk tidak seperti disini. Setelah tahap ini aku dimasukan didalam karung. Didalam sini sesak. Aku menunggu untuk sebuah penantian yang aku tidak tahu apa selanjutnya. Oia perlu kalian tahu rasa buahku manis, aku senang di pohon karena aku masih bisa makan sari dari pohonku. Tiba-tiba saja karung ini dibuka dan suuuurrrr.....
Tempat apa ini panas dan gelap. Tubuhku berputar aku kepanasan, panas sekali tolong aku tidak bisa bernafas, sesak sekali...
Astaga warna tubuhku mulai berubah menjadi Gold, astaga lalu berubah lagi, aku marah, aku tidak mau rasaku menjadi manis, aku benci kalian... Astaga tubuhku gelap sekali... Kepalaku pusing...

Tiba-tiba saja ruangan ini berhenti berputar. Sakit seluruh tubuhku dan mulai retak dibeberapa tempat...
Astaga mau dibawa kemana lagi aku...
Apa itu? Plastik? Apakah aku akan dimasukan dalam plastik itu? Untuk apa. Tempat itu gelap sekali.
Aku tidak bisa melihat apapun sampai aku mulai terbiasa didalam sini..

2 bulan berlalu..
Aku mendengar suara wanita yang sangat gembira 
"Ini buat ku sayank? Untuk aku presentasi besok? Wah terima kasih... Doakan aku berhasil ya"... Lalu esoknya aku bisa menghirup udara segar yang lama tak ku hirup. Namun itu hanya sebentar. Aku dimasukan dalam tempat yang dapat menghancurkan ku sampai berkeping-keping... Yah, setelah itu tubuhku terkena panasnya air, aku tersebar di beberapa cangkir saat itu. Yang aku ingat ada banyak tepuk tangan dan aku yang semakin habis... Jangan pernah buang teman-teman ku walau hanya 1 keping biji kopi. Kami berjuang untuk kalian jadi tolong hargailah perjuangan kami untuk bertemu dan melihat kesuksesan kalian. Kami yang datang dari pohon nan jauh disana... 

~keep maintain your Whole bean😘😘😘😘

Semanis Coffee Verona

Lanjutan dari history of Coffee Verona,

Kenapa kopi ini juga menjadi salah satu yang aku suka. Karena dikopi ini juga memiliki kisah romantis dihidup aku. Dulu tepatnya 4 tahun yang lalu. Aku memulai karir disalah satu Coffee Shop dikawasan Tangerang.
Aku ga tau apa yang mau aku lakuin di toko yang besar banget ini. Lalu ada salah seorang coach aku yang melakukan Coffee Tasting dan dengan gamblang dia bilang "kopi ini aromanya gini, rasanya gini, ini dia berat, BLA BLA BLA" ... Ga peduli dia mau ngomong apa. Ga ngerti.
Dalam hati cuma bisa bilang "apa sih, ini ya kopi rasanya ya begini sama aja ga beda"
Lalu sampai pada akhirnya Manager aku bilang "Shel, Coffee Class ya buat jadi Coffee Master". Aku langsung dalam hati, apa sih. I dont Care about this. Masalahnya harus ke Jakarta. I hate.... Macet Booo... Greget...
Pas Coffee Class, aku coba beberapa kopi dan ternyata setiap kopi itu punya karakter and yah Aku kalah, aku benci sesuatu yang akhirnya aku Suka. Perjumpaan manis dengan semua Coffee ini.

Setelah Coffee Class, shit Happennya aku harus Conduct with Some Customer and next to Some Manager and Diatrict manager for to be A Coffee Master (aku conduct pas mereka meeting jadi ada banyak orangnya)

Aku ga sedih karena Pacar aku juga sedang dalam tahap ini juga, kita sering coba-coba. Sampai kita menyukai kopi yang sama yaitu Verona. Rasanya Sweet dan pas banget kalau aku sambil makan coklat... Entah kenapa kopi ini punya faktor Luck buat kita berdua, kopi ini sempat mengantarkan kita berdua untuk masuk Coffee Master Challenge tahun 2013, Mengantarkan aku dan dia menjadi Supervisor kala itu.

Dan saat itu Pacar aku membawakan kopi ini dihadapan Salah satu petinggi Coffee Shop yang berasal dari Asia Pacific. Sesuatu yang terkadang tidak kita sukai sama sekali dan pahit seperti kopi akan menjadi hal yang manis jika kita mampu membiasakan diri dengan rasa pahit itu.

Karena pahit bukan rasa yang harus dihindari tapi harus dinikmati. Karena dibalik rasa pahit itu ada teman yang manis untuk berbagi hidup.

Sekarang berkat kopi pahit ini, aku telah menjadi Store Manager di usia 23 Tahun... Really love it.

Latte and Cappucino

Hai pecinta Blog aku yang suka dengan Kopi,

Kali ini aku mau membahas tentang Something Different about Coffee.
Jadi gini, saat kalian sulit memilih antara Latte atau Cappucino di sebuah Coffee shop dan kalian memikirkan sesuatu yang kemana-mana. 
Wah Latte lebih milky nih, wah cappucino berfoam nih, wah Latte cair ga enak, wah cappucino apa bedanya deh sama aja kopi susu juga, dan banyak wah wah wah yang ga kelar-kelar diotak kalian.

Jadi begini ya, Latte itu punya history Panjang...
Begini ceritanya, jaman dahulu  kala minuman yang muncul duluan itu Cappucino namun karena disebuah kedai kopi terdapat wanita dan anak muda yang tidak begitu suka kopi cappucino yang sering ini, maka kebanyakan dari mereka meminta wadah yang lebih besar semacam mangkuk, lalu cappucino ini dituang ke wadah tersebut sambil meminta menambahkan susu lagi (Latte), Latte itu susu ya...
Kebanyakan yang meminum ini adalah Wanita dan Remaja. 
Inspirasi ini pertama kali berawal oleh Bapak Lino Mourin. 

Bedanya dengan Cappucino yaitu pada Foam, dimana Foam untuk Latte lebih sedikit dan Cappucino lebih banyak. 

Untuk detik pada Espresso dapat kita kenali (mengenali detik kopi yang kita minum)
Pada detik 18-23 Detik adalah good shot untuk Espresso untuk Latte, Cappucino, Machiatto (sejenis Latte namun penuangan espresso terakhir, machiatto sendiri berarti Mark atau tanda).
Pada Detik 25-30 Detik adalah untuk Long Black (sejenis Americano atau kopi hitam)
Pada Detik 13-17 Detik adalah untuk Ristretto (Sejenis Latte namun memiliki rasa yang lebih intense dan sweet dan minuman ini memiliki corak Dot diminumannya)

Jadi tidak ada istilah Bad Shot kalau menurut Aku kalau memang masih memiliki Crema body dan Heart di Shot tersebut. Hanya saja penyebutan pada saat kalian pesan. Seperti "Tolong shotnya pakai yang Ristretto ya". 

Oia ada juga Cappucino yang Wet atau Dry. Sesuai dengan namanya Kalau yang Wet lebih Full rasanya dengan susu (foamnya sedikit dalam artian menyatu sempurna dengan kopinya. Sexy Foam istilahnya. Sedangkan yang Dry benar-benar Susu ini mengembang sempurna menjadi Foam dan bercampur dengan Cappucino ini.) 

Jangan Lupa Klik Dikolom bawah untuk Share Blog Aku.

Four Fundamental

Yeay,,
Ni bagian yang aku suka. karena kalau coffee tasting di store pasti hal yang satu ini ga boleh terlewat ya kan.

FOUR FUNDAMENTAL...

4 langkah menyajikan secangkir atau bahkan puluhan kopi terenak

First Step: Proportion (takaran yang pas) Yang dipakai adalah 10 Gram kopi dengan 180 ml air menurut Coffee Brewing Centre tahun1945 dan inilah yang menjadi patokan propotion. Tapi aku sendiri kurang pas dengan propotion ini kalau aku pakainya 150 ml per 10 Gram , ga ada yang salah dengan takaran karena "My Coffee is My Way" Tergantung selera..

Second Step: Grind (gilingan kopi) sesuaikan tingkatan kopi yang mau kalian pakai seperti jika kalian mau memakai Coffee Press yaitu yang paling kasar atau Coarse gunanya untuk apa supaya ampasnya ga naik karena kalau pakai yang Turkish atau paling halus akan menghasilkan rasa yang bitter atau pahit. Tingkatan Grind ada 6 yaitu: Coarse(kasar), Medium, Fine, Extra Fine,  Espresso dan Turkish (halus).
Kalau kalian punya alat kopi coffee Press giling di Coarse, kalau kalian punya Vietnam drip pakai yang medium...

Third Step: Water (Air), air adalah sesuatu yang menjadi Sobat kental dari kopi.. Tanpa air kita ga bisa meminum kopi, nanti namanya jadi makan kopi kalau ga ada air. Utamakan Air yang sudah di filter agar tidak berbau. Suhu harus 90-96 derajat Celsius. Jangan mendidih nanti kopi kalian ngeburnt atau terbakar.

Fourth Step: Freshness (kesegaran) arti kesegaran disini adalah semua yang ingin kalian pakai harus dalam keadaan bersih, sudah ready dan benar-benar terjaga kualitasnya untuk menghasilkan secangkir bahkan ribuan cangkir kopi enak...

Yyyeeeaaaahhhhh sampai sini dulu yah blog aku...

Kita sambung dilain waktu...

Jika ingin kenal kepribadian saya,
Monggo mampir ke Instagram saya di Sheliana_yudistira

Jangan lupa FOLLOW BLOG AKU😘😘

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA DAN MAMPIR DI BLOG AKU

SALAM SECANGKIR KOPI

History of Veranda Blend

Hai hai hai....

Yyyeeeiiii aku mulai aktif lagi di dunia Blog lagi....

Kali ini aku mau membahas tentang Veranda Blend.

Coffee ini berasal dari Latin America, logo awal pada saat launching yang pertama kali adalah ayunan yang berada seperti di sebuah beranda. Arti kata Veranda sendiri adalah Beranda. Kenapa Beranda? Jadi Dahulunya kopi ini berasal dari perkebunan kopi keluarga dan spesialnya kopi ini membutuhkan 80 kali percobaan untuk menghasilkan rasa yang pas (kaya pacaran, butuh proses buat dapetin yang pas).
Seiring berjalannya waktu, akhirnya Starbucks merubah covernya menjadi gambar burung, nama burungnya Humming Bird atau Kolibri yang merupakan burung yang hinggap dan berterbangan disekitar pohon kopi disana. Burung tersebut berayun ayun dari satu pohon ke pohon yang lain sehingga menjadi ciri khas perkebunan kopi disana. Penggunaan burung ini sebagai logo tidak terlepas juga dari kisah petani yang sering duduk di beranda yang menghadap kearah perkebunan kopi yang subur dimana pohon kopi berayun dari kejauhan

Karakter rasanya

Hhhhmmmm Mellow,,, kalian pasti selalu bertanya apa sih rasa ini?
Rasa ini adalah rasa yang menari-nari Dilidah dengan lembut (Sendu)
Kalau kalian tutup mata sambil meminum kopi ini rasanya seperti dibawa ke pegunungan....(lebay banget)

Kopi ini punya sejarah berarti banget, karna pada saat sidang untuk menjadi Store Manager (PIAT) aku membawakan kopi ini sebelum memulai Presentasi bisnis.
Karna rasanya yang soft dan ga terlalu berat jadi aku tetap fokus untuk presentasi.

Kopi ini dijual di Starbucks dengan Warna Gold.
Tingkat roastingnya Blond Roast.

Setiap meminum kopi ini terasa bagaimana perjuangan aku sampai ketitik ini...

Kamis, 21 April 2016

History of Coffee Verona

Yessss akhirnya gue sempet untuk nulis ini... Maaf akhir-akhir ini banyak tugas yang harus saya selesaikan...

Coffee Verona.

Coffee ini punya sejarah yang ga bisa saya lupa,

Sebelum saya cerita kenapa kopi ini keren saya cerita dulu tentang kopinya ya.

Verona

Verona sendiri sering atau lebih akrab disebut dg coffe cinta atau kopi romantis. Sebelum bernama "verona", kopi ini mengalami perubahan nama sebanyak 2x sampai akhirnya disebut verona seperti yg kita kenal saat ini.
Verona berasal dari restaurant yang ada di Seattle, yang membuatnya bernama Jack O'ssaugnesis, maka dari itu untuk pertama kalinya kopi ini dikenal dg nama Jack's Blend. Seiring berjalannya waktu kopi Jack's Blend ciptaan Starbucks ini mulai dikenal dan dinikmati orang, mulai dari orang Seattle sampai diluar Seattle. Pada tahun ( lupa ) kopi ini mengalami perubahan nama kembali yaitu menjadi 80:20 yg artinya 80% dari Yukon Blend ( multi region ) dan 20% dari Italian Roast. Kopi ini sangat pas disajikan saat setelah makan malam (after dinner). Starbucks mencoba untuk mengangkat kisah romantis yang ada di Itali. Di itali sangat terkenal dg jembatan Venessia, konon katanya bagi pasangan yang berciuman di atas jembatan tersebut maka mereka akan menikah dan hidup bahagia selamanya. Penduduk asli Itali menyebut jembatan tersebut dg nama Venessia Romancesa. Dan jembatan inilah yang menjadi logo pertama untuk kemasan coffe verona. setelah mengangkat kisah tersebut, Starbucks mengambil kata Venessia Romancesa untuk menggantikan 80:20 menjadi Verona seperti yg kita kenal sampai saat ini.
Logonya pun berubah menjadi red Rose, dengan arti lebih mendalam daripada itu semua yaitu ketulusan cinta (asssiiikkk dah bahasanya). Rasa coffee ini sangat punya karakter kuat yaitu full body (of course karena dark roast) rasa pada kopinya itu memiliki taste seperti chocolate, kalian tau biji coklat (yes kaya gitu) pas banget kalau kalian makan dengan sesuatu yang manis seperti chocolate cake


Okeh bersambung yah..

Aku udah dijemput...


Hehehehe...😝